Cangkrub Cai
CANGKRUB CAI, dalam Wayang Golek Purwa Sunda, salah satu sarana sesajen dalam upacara ruatan (ruwatan). Cangkrub Cai berupa air, bunga, dan uang logam (koin atau receh), ditempatkan pada sebuah periuk.
Air bunga tersebut digunakan untuk memandikan orang yang diruat. Pada masa lampau air bunga tersebut diwadahi oleh bokor. Uang logam dalam air bunga tersebut disebut sanaktu, yang nilainya sama dengan jumlah naktu (bilangan hari kelahiran) orang yang diruat. Misalnya yang diruat hari Kamis (naktunya 8), uang kecilnya harus Rp. 800,00. Hari Rabu harus Rp. 700,00; dan sebagainya. Naktu, oleh orang Jawa disebut neptu.
Selesai upacara ruatan, Cangkrub Cai dimanterai oleh Ki Dalang ruatan. Tatkala air bunga itu dimandikan, uang receh atau koin biasanya ada yang menempel pada badannya, dan itu harus disimpan sebagai pertanda rejeki orang yang diruat. Bila jumlah uang yang menempel sedikit maka sedikit pula rejeki yang diperolehnya, dan sebaliknya.
Baca juga RUWATAN.
Pingback: Properti Wayang : Cangkrub Cai, Sesajen Ruwatan