Centini, Serat
SERAT CENTINI, dapat dianggap sebagai Ensiklopedi Budaya Jawa yang pertama di dunia. Penulisan buku yang digarap dengan gaya sastra ini, diprakarsai oleh Pangeran Adipati Anom Amangkunegara, putra mahkota Kasunanan Surakarta, yang setelah naik takhta bergelar Paku Buwana V (1820-1823).
Para penulis buku setebal 4.200 halaman ini, adalah Raden Ngabehi Yasadipura II, Kiai Ngabehi Ranggasutrasna, dan Kyai Ngabehi Sastradipura.
Mengenai pewayangan, antara lain Centini menguraikan tentang sejarah dan perkembangannya. Menurut buku itu Prabu Jayabaya, raja Mamenang (939 M), memerintahkan para seniman melukiskan arwah nenek moyangnya pada daun tal (rontal) dan inilah yang katanya sebagai cikal bakal Wayang Kulit Purwa.
Pada zaman pemerintahan Prabu Surya Amiluhur di Jenggala (1224M) Wayang Purwa dibuat di atas kertas Jawa dari Ponorogo, dijapit kayu pada kedua tepinya, guna memudahkan menggulungnya. Selanjutnya pada zaman Prabu Brawijaya I (1379 M) dari Majapahit, Wayang Purwa dilukis lengkap dengan detail pakaian, rambut, dan diberi warna. Wayang itu disebut wayang sungguingan. Wayang inilah cikal bakal wayang masa kini.
Leave a Reply