Damagosa, Prabu
PRABU DAMAGOSA, adalah raja Cedi. Ia menikah dengan putri sulung Prabu Basukunti, bernama Dewi Sruta. Dari perkawinan ini Prabu Damagosa mendapat seorang anak yang diberi ama Sisupala, yang kelak menggantikannya sebagai raja Cedi.
Tetapi anak itu ternyata lahir dalam keadaan cacat. Matanya ada tiga, dengan mata tambahan terletak di dahinya, sedangkan kedua kakinya lemas bagaikan tubuh ular. Karena amat prihatin melihat keadaan bayinya, Prabu Damagosa mengajak istrinya masuk ke sanggar pamujan untuk minta penjelasan pada dewa mengenai musibah yang dialami keluarganya.
Maka terdengarlah suara tanpa ujud yang mengatakan bahwa keadaan bayi itu dapat pulih menjadi bayi normal bilamana dipangku oleh seorang titisan Batara Wisnu.
Pada upacara selapanan, Prabu Damagosa mengadakan upacara syukuran secara besar-besaran dengan mengundang seluruh keluarga besarnya, dan keluarga para raja tetangganya. Raja Cedi itu berharap agar di antara tamunya nanti ada yang ternyata titisan Batara Wisnu.
Secara berurutan, bayi Sisupala dipangku oleh para tamu, denga harapan satu di antara mereka akan dapat menyembuhkan cacat si Bayi.
Sisupala ternyata sembuh dari cacat yang dideritanya, setelah dipangku oleh Naraya (Kresna), sepuppu Sisupala.
Lihat SISUPALA, PRABU.
Leave a Reply