Dalang Jemblung
DALANG JEMBLUNG yang dulu banyak terdapat di daerah Banyumas dan Kebumen, Jawa Tengah, agak berbeda dengan dalang-dalang yang dikenal orang pada umumnya. Dalam mempergelarkan Wayang Jemblung, Dalang Jemblung tidak membawa perlengkapan apa pun. Mereka tidak perlu membawa gamelan, dan kotak wayang. Semua suara pengiring pergelaran yang biasanya digunakan gamelan, pada Wayang Jemblung menggunakan mulut.
Wayang Jemblung atau Dalang Jemblung, merupakan sebuah tim dengan tiga atau empat anggota, satu di antaranya wanita. Pada saat ‘manggung’ mereka duduk melingkar, saling berhadapan. Dalam membawakan satu lakon, satu orang Dalang Jemblung memerankan lima sampai enam tokoh wayang yang berlainan. Masing-masing dalang membawakan peran tokohnya, sesuai dengan urutan adegannya. Penentuan tokoh-tokoh peran yang dimainkan (disuarakan) biasanya sesuai dengan warna suara dan tinggi rendahnya nada suara asli si anggota tim. Misalnya, jika suaranya besar dan berat, ia akan membawakan tokoh-tokoh Gatotkaca, Setyaki, dan yang serupa dengan itu. Suasananya amat mirip dengan suasana dalam sebuah studio radio, ketika menyiarkan acara sandiwara radio. Fungsi Dalang Jemblung wanita dalam pergelaran adalah membawakan seluruh tokoh pemeran wayang wanita dalam lakon itu.
Meskipun jumlahnya mulai berkurang, sampai dekade 1990-an, kesenian Wayang Jemblung masih ada di daerah Banyumasan dan Kebumen. Penggemarnya juga masih cukup banyak, sebagian besar mereka dari golongan generasi tua.
Leave a Reply